Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamasa – Penjabat (Pj) Bupati Mamasa, M. Zain, mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait kepercayaan terhadap media di wilayahnya. Dalam acara pembukaan turnamen Bupati Cup Mamasa beberapa waktu lalu, Zain menyatakan bahwa hanya satu media yang dianggap terpercaya selama ia menjabat sebagai Pj Bupati di Mamasa.

“Selama saya ditunjuk sebagai Pj Bupati Mamasa, hanya media Busur yang terpercaya. Media lain hoaks,” ujar Zain di hadapan para atlet voli yang hadir.

Pernyataan ini langsung memicu reaksi dari sejumlah pihak, termasuk salah satu wartawan lokal, Martinus, yang mengaku mendengar langsung pernyataan Zain.

“Saya dan beberapa teman mendengar langsung. Hanya saja saya tidak sempat merekamnya,” ujar Martinus.

Menanggapi pernyataan Zain, Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Mamasa, Andi Waris Tala, turut angkat bicara. Ia menilai pernyataan tersebut sangat disayangkan dan menunjukkan sikap yang tidak pantas dari seorang pejabat.

“Jika benar Pj Bupati menyatakan demikian, berarti ia telah mempertontonkan kebobrokan di Mamasa dan berpotensi memecah belah media,” tegas Andi Waris, Minggu, (25/8/2024).

Andi Waris mengecam keras pernyataan Zain, yang dianggap diskriminatif dan tidak menghargai peran media lainnya.

“Pj Bupati seharusnya memberi ruang bagi seluruh media untuk menjadi mitra sejati dengan Pemkab Mamasa, bukan sebaliknya,” ujar Andi Waris dalam keterangan tertulisnya.

Ia juga memperingatkan agar Pj Bupati tidak menjadi provokator yang memicu perpecahan di antara media di Mamasa.

“Jika benar Pj berkomentar seperti itu, ia harus belajar lebih banyak tentang pers nasional dan menghindari sikap diskriminatif terhadap media,” tambahnya.

Andi Waris juga menyatakan akan segera memeriksa legalitas media yang disebut-sebut Pj Bupati sebagai satu-satunya media terpercaya itu.

Baca Juga  Pemprov Sulbar Gelar Ramah Tamah, Lepas Prof. Zudan dan Ninuk Triyanti

“Apakah media tersebut legal atau tidak? Kami akan cek ke Kominfo Mamasa, apakah media itu beroperasi di bawah PT atau yayasan,” tandasnya.

Pernyataan Pj Bupati Zain ini telah memicu kekhawatiran tentang potensi diskriminasi dan ketegangan antara media di Mamasa. Sebelumnya, kondisi media di wilayah tersebut dianggap aman dan harmonis tanpa adanya perlakuan berbeda terhadap media tertentu.

(*/Arb)

Iklan