Oleh : Abdul Rahman
Sulbarpos.com, Opini — Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene adalah salah satu perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Barat yang juga banyak diminati oleh calon mahasiswa baru.
Kampus yang tergolong baru berdiri pada tahun 2016 lalu diresmikan langsung oleh menteri agama Lukman Hakim Saifuddin menjadi kabar gembira untuk seluruh masyarakat Sulbar
STAIN Majene yang memiliki visi sebagai pusat kajian dengan pengembangan ilmu-ilmu keislaman dan kebudayaan yang unggul dan malabiq
Membuat mahasiswa tertarik apa lagi yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan di PTKIN. Kini mahasiswa dari segala penjuru Indonesia telah berdatangan mengadu nasib di bumi assamalewuang dengan harapan bisa memaksimalkan potensinya
Tahapan pendaftaran sudah di mulai beberapa bulan yang lalu dan akan segera berakhir itu berarti perkuliahan untuk mahasiswa baru segera dimulai
Kini seringkali menjadi polemik ditataran mahasiswa yang kadang kalah memilih cuti kuliah/ memilih untuk berhenti kuliah itu disebabkan karena persoalan biaya dan itu menjadi PR bersama
Dengan melihat kejadian diatas kami kembali mencoba meboboti secara substansi alasannya itu ternyata penetapan UKT/BKT serta Beasiswa KIP menjadi salah satu alasan
Maka dari itu saya Selaku formatur ketua Terpilih HMJ Syariah dan EBI meminta para tim penyeleksi UKT/BKT dan Beasiswa KIP harus betul-betul selektif dalam menentukan itu semua
Kami tidak menginginkan ada sikap nepotisme yang kita temui dalam tahapan penyeleksi maka dari itu satu-satunya cara Peraturan Menteri Agama serta KMA harus dijadikan dasar untuk menetapkan
Dan menolak intervensi darimanapun harus objektif untuk mewujudkan keadilan
Untuk menuntuskan persoalan itu perlu kerjasama yang baik antar mahasiswa para birokrasi jikalau ada mahasiswa yang kemudian merasa keberatan dengan keputusan ayo kita duduk bersama
Karena kami akan kawal dan meminta transparansi penetapan UKT BKT serta Beasiswa KIP apakah berjalan sesuai regulasi atau tidak.
Abdul Rahman adalah Formatur Ketua HMJ SYARIAH & EBI