Sulbarpos.com , Polman — Malam pertama seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke X Polewali Mandar diharap lahirkan generasi Qurani Polewali Mandar maju rakyat sejahtera. Seleksi tersebut di hadiri beberapa Kafilah dari anak-anak dan dewasa dari 16 Kecamatan yang ada dikabupaten Polewali Mandar, Selasa (21/2/2023).
Panitia STQ H 2023 bagian Panitra Dewan Hakim, Subhan menjelaskan MTQ itu digelar tiap tahun hanya dalam perkembangannya kemudian dibedakan antara tahun ngenap dan tahun ganjil.
“Tahun genap itu MTQ tapi kalau tahun ganjil seperti tahun 2023 ini STQ, yang membedakan STQ itu minimalis”, jelas Subhan di Polewali Mandar, Selasa(21/2/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan perlombaannya hanya berada dalam tataran tilawatil qur’an golongan dewasa dan anak-anak kemudian hapalan Qur’an dari satu juz, lima juz, sepulu juz, dua puluh juz, sampai tiga puluh juz.
Kemudian ada tafsir bahasa arab dan tambahan hapalan seratus hadist dengan zanad, limaratus hadist tanpa zanad, adapun jumlah peserta yang ikut seleksi dalam STQ dan menurutnya rekapan dari teman-teman panitra ada 188 orang dari 16 kecamatan yang ada di kabupaten Polewali Mandar.
STQ dan MTQ adalah musabaqah event yang berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan tingkat nasional. Berdasarkan surat LPTQ nasional event akan di selenggarakan bulan Oktober 2023 untuk tingkat nasional.
Nantinya seluruh peserta yang tampil pada event STQH ke X akan menjadi duta jika juara pada tingkat Provinsi Sulawesi Barat dan akan ikut di tingkat nasional yang masing-masing satu orang per cabang dan golongan, ada 4 golongan yaitu tilawatil quran, hapalan al-qur’an, tapsir bahasa arab dan hadist.
” Hal yang membedakan untuk pelaksanaan STQ tahun ini yaitu desainnya akan sangat megah dan latin. Karena kami terinspirasi pada MTQ tingkat nasional di Martapura, Kalimantan Selatan sehingga pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten seperti pelaksanaan MTQ tingkat nasional”, tuturnya.
Menurutnya, pelaksanaan nanti akan menggunakan teknologi yang disebut e-makro yang sudah pernah di terapkan pada nasional sejak tahun 2017. Dan akan dipakai sekarang, sehingga menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia selain Jawa Timur yang menggunakan aplikasi tersebut, guna memudahkan transparan dan berkeadilan dalam event STQH.
“Tujuan dari STQH ke-X ini di laksanakan untuk menjaga kelestarian Al-Qur’an, mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat, memilih Qori dan Qoriah terbaik untuk mewakili Polman ke STQH tingkat Provinsi dan tingkat nasional nantinya”,pungkasnya.
(sulbarpos/Basribas)