Sulbarpos.com, Majene — Peringatan Al Quds Day Internasional yang digelar Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ahlul Bait Indonesia (ABI) Sulawesi Barat, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Gerakan Peduli Kesehatan (GPK) yang tergabung dalam Aliansi Peduli Palestina dengan mengusung tema “Tolak Normalisasi Tegakkan Konstitusi”, di bundaran pertokoan Majene, Kabupaten Majene, Sulbar, Jumat (14/4/2023).
Al Quds Day International adalah sebuah acara tahunan yang diadakan pada jumat terakhir di Bulan Ramadhan.
Al Quds Day International yang diinisiasi oleh Republik Islam Iran pada tahun 1979 untuk menunjukkan dukungan untuk bangsa palestina dan menentang Zionisme dan Israel.
Sebagai hari solidaritas internasional, pemuda di Kabupaten Majene meramaikan jalan trans Sulawesi sehingga aktivitas perjalanan sempat macet.
Jenderal Lapangan aksi, Ahmad Syamsuddin pada saat berorasi, mengatakan bahwa aksi bela Palestina adalah keharusan bagi ummat manusia.
“Palestina adalah kita palestina harus merdeka, penindasan yang dilakukan zionis Israel telah melukai semua manusia terkhusus yang beragama Islam”, ujarnya di Majene, Jumat (14/4/2023).
Ia menegaskan, Bangsa Indonesia akan selalu berupaya berjuang untuk kemerdekaan Palestina sebagai komitmen untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan konstitusi UUD 1945 menghapuskan segala menindasan.
Sementara itu perwakilan dari KAMMI, Rabia Al Adawiah mengatakan bahwa aksi Yaumul Quds Internasional adalah untuk mengingatkan kepada masyarakat luas bahwasanya masalah Palestina adalah masalah seluruh ummat Islam, Palestina adalah saudara Indonesia
“Aksi Yaumul Quds Internasional adalah untuk mengingatkan kepada masyarakat luas bahwasanya masalah Palestina adalah masalah seluruh ummat Islam, Palestina adalah saudara Indonesia terlebih khusus kita bersaudara yang di landaskan oleh kalimat syahadat” tegasnya.
Dalam peringatan Yaumul Quds Internasional kali ini ada yang menyita perhatian masyarakat seorang anak kecil yang meraih microfon dan berorasi penuh semangat.
“Apakah kalian tega melihat anak-anak Palestina makan makanan yang kotor yang diambil dari tempat sampah, sementara kita di Indonesia kita makan makanan yang bersih”, teriaknya bocah tersebut saat berorasi.
(Sulbarpos/Syam)