Sulbarpos.com , Jakarta — Meminimalisir efek negatif dari disrupsi digital, Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia untuk membentuk Pandu Digital.
Selain memberikan literasi digital kepada masyarakat, Pandu Digital juga mendorong pengenalan kode etik netizen Muhammadiyah (NetizMu) yang dirumuskan oleh Persyarikatan Muhammadiyah melalui Sembilan Poin Akhlaqul Sosmediyah.
Pembentukan Pandu Digital diikuti oleh pimpinan majelis, lembaga dan biro serta perwakilan organisasi otonom, pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Jabodetabek, pimpinan PTM Yogyakarta, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta.
Membuka acara, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Dengan Pandu Digital, dia berharap masyarakat Indonesia tidak terseret oleh ekses negatif dunia digital.
“Kelemahan literasi bukan hanya di Muhammadiyah saja, tetapi seluruh bangsa kita. Dari 1000 orang hanya seorang yang melek membaca,” ungkap Dadang dilansir dari muhammadiyah.or.id , Minggu (27/8/2023).
Selain itu Dadang juga berharap akselerasi sistem digitalisasi di Muhammadiyah yang telah dibahas pada Muktamar ke-48 semakin cepat terwujud.
“Di Muhammadiyah sendiri kami sedang menjalankan digitalisasi, dimulai seminar Pra-Muktamar di UAD yang lalu, untuk membahas bagaimana lima tahun ke depan menyukseskan digitalisasi di Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemkominfo, Bambang Tri Santoso mengatakan Kemkominfo sedang gencar melakukan gerakan literasi digital.
“Ini penting karena indeks literasi digital kita masih tertinggal. Untuk ketertinggalan itu mari sama-sama berkolaborasi karena Muhammadiyah merupakan organisasi yang besar untuk membantu pemerintah melaksanakan literasi digital,” katanya. Pandu Digital adalah fasilitator untuk pendamping masyarakat pendidikan, wisata, UMKM, petani nelayan dan pendampingan desa.
“Pandu digital juga concern melakukan literasi pandu digital ke masyarakat. Kami berterima kasih Muhammadiyah tanggap cakap digital, aman digital, budaya digital, etika digital,” tutupnya.
(Sulbarpos/Red)