Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamasa – Potret buram dunia pendidikan di pedalaman Sulbar kembali mengemuka.

Di Dusun Kalabatu, Desa Aralle Timur, Kecamatan Buntu Malangka, berdiri SMP Negeri 6 Bumal yang hingga kini masih berjuang dengan fasilitas seadanya.

Sekolah ini hanya memiliki tiga ruang kelas yang berdinding anyaman bambu, sebagian sudah lapuk dimakan usia. Lantainya masih berupa tanah tanpa semen, menciptakan suasana belajar yang jauh dari kata nyaman.

Sarana belajar pun serba terbatas. Meja dan kursi dibuat ala kadarnya, papan tulis dari potongan tripleks, bahkan penghapus pun dirakit sendiri oleh siswa dalam kegiatan keterampilan.

“Sekolah kami sudah berdiri enam tahun sejak berpisah dari SMPN 2 Bumal. Namun sampai hari ini, belum pernah sekalipun ada bantuan pembangunan,” ujar Kepala Sekolah, Handriani, Jumat (2/5/2025).

Saat ini, SMPN 6 Bumal menampung 32 siswa yang dibimbing oleh 12 guru honorer. Dengan segala keterbatasan, aktivitas belajar mengajar tetap berjalan, meski tidak ditunjang fasilitas memadai.

Handriani menaruh harapan besar agar pemerintah segera turun tangan.

“Kami mohon ada perhatian, khususnya terkait bangunan sekolah dan perabot belajar yang layak. Anak-anak di sini juga berhak mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” ucapnya.

Kisah SMPN 6 Bumal menjadi cermin nyata bagaimana masih banyak sekolah di pelosok negeri yang beroperasi dalam kondisi jauh dari kelayakan. Situasi ini membutuhkan respons nyata demi pemerataan akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa.

(Adv)

Baca Juga  Dr Muhammad Zain Resmi Jadi Pj. Bupati Mamasa

Iklan