Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, menerima kunjungan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Sulbar di Kantor Gubernur, Jumat, 25 April 2025.

Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD REI Sulbar, Minta Jaya Ginting, tersebut membahas berbagai peluang kerja sama antara pemerintah daerah dan sektor properti. Dalam pertemuan itu, Gubernur Suhardi Duka menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kolaborasi dengan REI, khususnya dalam mempercepat pertumbuhan investasi di bidang properti melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).

“Beliau menyambut baik kedatangan kami dan menyatakan siap bersinergi demi pengembangan sektor properti di Sulbar,” kata Minta Jaya Ginting usai pertemuan.

Sejumlah isu strategis turut menjadi perhatian dalam diskusi tersebut, di antaranya pelaksanaan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Gubernur menyatakan akan mendalami ketentuan tersebut dan segera menginstruksikan kepala daerah di Sulbar untuk menindaklanjutinya.

Terkait pengelolaan kawasan hutan lindung (HL), Gubernur mengungkapkan bahwa Pemprov Sulbar telah mengajukan permohonan percepatan pelepasan kawasan HL kepada Kementerian Kehutanan. Saat ini, hanya sekitar 26 persen wilayah Sulbar yang berada di luar kawasan hutan, sehingga keputusan dari pemerintah pusat dinilai sangat penting untuk mendukung pembangunan.

“Sedangkan untuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Gubernur menyampaikan bahwa revisi RTRW sudah dalam proses pembahasan di DPRD dan akan segera ditindaklanjuti,” lanjut Minta Jaya Ginting.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengapresiasi inisiatif REI untuk mengembangkan kawasan permukiman baru yang terintegrasi, yang dinilai dapat mendorong pertumbuhan wilayah dan memperluas akses masyarakat terhadap hunian layak.

Baca Juga  Ini Rahasia di Balik Rekam Jejak dan Program Marasa di Pilkada Sulbar 2024

Sebagai catatan, REI merupakan asosiasi pengusaha properti yang berdiri sejak 1972, dengan ribuan anggota pengembang di seluruh Indonesia, mulai dari skala kecil hingga besar. Organisasi ini menjadi mitra strategis pemerintah dalam pengembangan perumahan, termasuk program perumahan bersubsidi.

(Adv)

Iklan