Polewali Mandar, Sulbarpos.com – Ancaman abrasi di Pantai Mampie kian mengkhawatirkan. Tak tinggal diam, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar, H. Amiruddin, S.H., kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Bersama rombongan Komisi 3 DPRD Kabupaten Polewali Mandar, ia melakukan kunjungan kerja (kunker) strategis ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) 5 Sulbar serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis, (30/1/2025).
Misi utama kunjungan ini adalah mendesak percepatan bantuan untuk penahan abrasi yang semakin mengancam permukiman warga.
Bukan sekadar formalitas, H. Amiruddin dengan tegas menyuarakan urgensi tindakan nyata dalam menangani abrasi di Pantai Mampie serta pengerukan Sungai Matakali yang semakin mendesak.
H. Amiruddin tak hanya menyuarakan aspirasi, tetapi juga bertindak nyata. Ia menyumbangkan 600 karung ekstra bad berkapasitas 1 kubik, bantuan dari Balai Sulawesi 5 di Mamuju, guna memperkuat pertahanan pantai.
Bantuan ini diharapkan menjadi solusi darurat untuk meredam dampak abrasi yang semakin mengkhawatirkan.
“Saya sudah lebih dari 10 kali mendesak langsung bantuan ini kepada pihak terkait, dan hari ini perjuangan itu membuahkan hasil. Ini bukan soal kampanye atau pencitraan, tetapi murni kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan,” tegas H. Amiruddin.
Dukungan terhadap langkah Wakil Ketua DPRD ini datang dari berbagai pihak. Yusri, salah seorang warga yang menjadi saksi perjuangan H. Amiruddin, mengungkapkan apresiasinya.
“Saya melihat sendiri bagaimana Pak Wakil Ketua berulang kali menyuarakan aspirasi masyarakat terkait abrasi di Mampie. Ini adalah bukti nyata kepedulian dan kerja keras beliau dalam memperjuangkan kepentingan rakyat,” ujarnya.
Tak hanya itu, di media sosial, respons positif turut mengalir. Salah satu akun Facebook bernama Haidir dengan antusias mengungkapkan rasa bangganya atas perjuangan yang dilakukan H. Amiruddin demi menyelamatkan Pantai Mampie.
Bantuan sementara ini tentu bukan akhir dari perjuangan. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan terus berkolaborasi dalam mencari solusi jangka panjang agar ancaman abrasi tidak terus berulang.
Keseriusan dalam menangani permasalahan lingkungan seperti ini menjadi ujian nyata bagi komitmen para pemangku kebijakan.
Dengan aksi nyata dan kepedulian tanpa henti, H. Amiruddin kembali membuktikan bahwa kerja keras dan keberpihakan kepada rakyat adalah kunci utama dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat.
Kini, warga Pantai Mampie bisa sedikit bernafas lega, meski perjuangan masih jauh dari selesai.
Akankah upaya ini cukup untuk mengatasi abrasi dalam jangka panjang? Hanya waktu dan komitmen berkelanjutan yang akan menjawabnya.
(Bsb)