Sulbarpos.com, Majene – Pondok pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu agama, tetapi juga wahana pembentukan karakter dan akhlak bagi para santri dan santriwati. Di lingkungan pesantren, mereka tidak hanya belajar nilai-nilai moral, tetapi juga berbagai disiplin ilmu yang akan menjadi bekal di masa depan.
Menyadari pentingnya wawasan yang luas bagi generasi muda, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Barat menggelar Safari Ramadan di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum DDI Baruga, Majene, pada 13 Maret 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada santri mengenai pentingnya siaran yang sehat dan berkualitas di televisi serta radio.
Ketua KPID Sulbar, Mu’min, menekankan bahwa di era digital ini, informasi dengan mudah tersebar melalui perangkat seluler. Namun, tidak semua informasi yang diterima bisa dipercaya.
“Generasi muda, khususnya Gen Z, harus dibekali literasi penyiaran sejak dini agar mampu memilah informasi yang benar dan menghindari hoaks yang dapat menyesatkan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar para santri lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Jika mendapatkan informasi, penting untuk melakukan verifikasi sebelum menyebarkannya.
“Saring sebelum sharing. Jika informasinya benar, baru bisa dibagikan. Tapi jika hoaks, sebaiknya cukup berhenti pada diri sendiri agar tidak menimbulkan dampak negatif,” pesannya.
Lebih lanjut, Mu’min mengajak para santri untuk kembali memanfaatkan televisi dan radio sebagai sumber informasi yang lebih terpercaya. Selain menyajikan berita yang lebih akurat, kedua media ini juga lebih hemat dibandingkan penggunaan gawai yang memerlukan biaya data internet secara terus-menerus.
Safari Ramadan KPID Sulbar ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan santri untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas, sekaligus mengajak mereka untuk lebih bijak dalam menyikapi arus informasi di era digital. (*)