sulbarpos.com, MAJENE – Warga Lembang, Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat nekat mengakhiri hidupnya di pohon sukun di dekat kebun miliknya. Senin, 23/01/2023 malam.
Informasi yang dihimpun media ini, korban ditemukan tergantung di pohon sukun oleh seorang warga yang sedang mencarinya.
Semula korban keluar rumah tanpa pamit pada minggu sore (22/01/2023) sekitar pukul 16.30 wita. Hingga malam anak korban bertanya keberadaan korban pada ibunya (istri korban) namun tidak mengetahui keberadaan korban.
Saat ditunggu hingga hampir tengah malam, korban yang pernah jatuh dari pohon yang membuatnya sering lupa ingatan dan kadang ketakutan melihat banyak orang itu ternyata tak juga pulang ke rumah.
Keluarga korban dan warga lainnya mencari korban ke tempat korban biasa berkebun dan ke tempat korban biasa mencari makanan kambing. Namun tidak menemukan si korban.
Lalu pada keesokan harinya senin 23/01/2023 pukul 09.00 wita keluarga korban bersama masyarakat dibantu oleh Tim PSC 119 Kabupaten Majene melanjutkan pencarian.
Sekitar pukul 19.30 korban ditemukan oleh seorang warga yang bernama Tasman (31 thn) dalam keadaan meninggal dunia dengan cara gantung diri diatas pohon sukun.
Menerima laporan penemuan warga gantung diri, Personil Polres Majene mendatangi lokasi penemuan dan melakukan olah TKP. Dengan dibantu Tim PSC 119 personil Polres Majene melakukan evakuasi terhadap korban lalu membawa korban kerumahnya untuk disemayamkan.
Sementara itu Kapolres Majene melalu Kasat Reskrim Polres Majene AKP BUDI ADI membenarkan kejadian tersebut. Beliau mengatakan telah ditemukan seorang laki-laki bernama Herman (52 thn), pekerjaan petani, alamat Lingkungan lembang, Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene meninggal dunia dalam keadaan gantung diri.
“Saat ditemukan seutas tali nilon berukuran dua meter melilit leher korban yang ujung lainnya terikat pada kayu pohon sukun dengan kondisi jenazah perut sudah membengkak, mata terbuka, terdapat cairan keluar dari dubur korban serta tidak ada ditemukan hal-hal adanya tindak kekerasan” terang AKP Budi Adi.
“Berdasarkan fakta tim medis keluarga korban menolak untuk dilakukan Autopsi karena keluarga sangat yakin bahwa korban meninggal akibat gantung diri dan tidak ada unsur pidana lainnya,” tutup AKP Budi Adi.
(sulbarpos/RZ)