Sulbarpos.com , Polman — Guru penggerak merupakan inovasi yang diciptakan Kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam rangka menerapkan dan menggerakkan program merdeka belajar. Peran guru penggerak sangat besar, salah satunya melakukan perubahan sistem pendidikan di Indonesia, Senin (3/7/2023).
Tindak Lanjut Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Guru Penggerak, hingga Balai Guru penggerak Sulawesi Barat Berkolaborasi Dinas Pendidikan Kabupaten Polewali Mandar menggelar Loka Karya ke-7 dan Festival Panen Hasil Belajar di Gedung gadis kabupaten polewali mandar sejak, 2-3 juli 2023.
Acara Loka Karya ke-7 dan Festival Panen Hasil Belajar yang dihadiri kepala Dinas Pendidikan A.Masri Masdar dan Erfan Agus Munif Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sulawesi Barat, serta sejumlah kepala sekolah, Pengawas dan guru 65 calon Guru Penggerak yang terdiri dari 16 kelompok, yang masing-masing mendirikan stand untuk memperlihatkan hasil karya belajar selama 6 (enam) bulan, panen hasil yang merupakan refleksi dari pemaknaan Calon Guru Penggerak (CGP) terhadap materi yang di berikan.
“Kehadiran guru penggerak diharapkan mampu menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan di kabupaten polewali mandar dengan mendaftar menjadi Guru Penggerak. Mampu memajukan pendidikan dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik melalui Program Guru Penggerak”, ujar Andi Masri Masdar.
Menurutnya Program Guru Penggerak menciptakan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Dan Program ini akan menciptakan guru penggerak yang dapat:
> Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri
> Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik
>Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua
>Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid serta
>Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sulawesi Barat Erfan Agus Munif mengatakan, Loka Karya ke-7 Festival Panen Hasil Belajar merupakan rangkaian dari pendidikan guru penggerak yang tahunan ini sudah angkatan ke-7 untuk Kabupaten polewali mandar sudah beberapa angkatan yang jumlahnya sudah lebih 100 yang menjadi guru penggerak.
“Ini adalah forum dimana calon guru penggerak memamerkan hasil dari proses belajarnya selama 6 (enam ) bulan ini adalah panen hasil yang merupakan repleksi dari pemaknaan Calon Guru Penggerak (CGP) terhadap materi yang di berikan kemudian melakukan asismen terhadap kondisi yang ada disatuannya/dikelasnya lalu menyusun sebuah rencana tindakan”, tutur Erfan.
Erfan mengungkapkan, untuk tahun 2023 masih ada angkatan 9 (Sembilan) yang sudah berjalan prosesnya hari ini, sementara proses pendaftaran untuk CPG angkatan ke – 10 (sepulu). Pelaksanaan lokakarya festival panen hasil belajar angkatan I, 4, 7 dan 8 di gelar di kabupaten Polewali Mandar dan angkatan I (satu) itu Polman termasuk Kabupaten yang menjadi Kabupaten pertama melakukan program guru penggerak.
“Guru penggerak diharapkan bisa menjadi katalisator dan menjadi baharu pembelajaran yang beraset pada kebutuhan pendidikan bagi anak. Sehingga transformasi pendidikan di sulbar bisa berjalan. Kalau konteksnya hari ini sulbar masih posisi yang terendah secara nasional ini bisa menjadi awal perbaikan yang menyeluruh bagi sistem pendidikan di sulbar melalui guru penggerak yang tidak Cuma menggerakkan dirinya tapi juga menggerakkan seluruh ekosistemnya”, tambahnya.
Sehingga, menurutnya itu akan memperbaiki kualitas belajar yang berorentasi pada kebutuhan belajar. Ia juga mengatakan untuk dapat menjadi kepala sekolah dan pengawas itu harus dari guru penggerak. Jadi kalau tidak mempunyai sertifikat guru penggerak maka tidak bisa menjadi kepala sekolah atau pengawas.
(Sulbarpos/Basribas)