Shared Berita

Sulbarpos.com , Majene — Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Majene mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian Kab. Mamasa terhadap massa aksi pada saat berlangsungnya aksi demosterasi dari Forum Rakyat Mamasa dan Mahasiswa Mamasa di kantor Bupati Mamasa, Selasa (29/8/2023) kemarin.

Berdasarkan keterangan dari Jenderal Lapangan Aksi, Rihardes Langi Memanna mengatakan bahwa, dari insiden tersebut salah satu peserta aksi diduga mengalami tindakan represif dimana berdarah pada bagian hidung dan terkena pukulan oknum Polisi.

Baca Juga  Telur dan Susu, Kunci Bhayangkari Subar dalam Misi Melawan Stunting

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Majene Bung Agung Prasetyo, dengan tegas mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian Kab. Mamasa terhadap beberapa massa aksi Forum Rakyat Mamasa dan Mahasiswa Mamasa.

Ia menganggap tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum kepolisian Kab. Mamasa telah mempertontonkan perilaku yang tidak beretika. Tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum kepolisian Kabupaten Mamasa tidak mencerminkan sikap yang baik sebagai aparat.

Baca Juga  Ratusan Aparat Desa Mamasa Ancam Segel Kantor BPKD Akibat Gaji 10 Bulan Belum Dibayar

“Seharusnya kalian menjaga keamanan massa aksi pada saat menyampaikan pendapat bukan malah memukul massa aksi, seharusnya kalian mengayomi masyarakat. Kejadian tersebut sebagai pertanda bahwa Kapolres Kab. Mamasa tidak becus mendidik anggotanya”, tegas Agung di Mamasa, Selasa (29/8/2023).

“Dari kejadian ini, kami meminta Kapolda Sulbar agar mengevaluasi Kapolres Kab. Mamasa dengan serius Karena tidak becus mengurus Anggotanya, tugas kepolisian tidak lain sebagai pengayom masyarakat , melindungi, serta menciptakan rasa nyaman, bukan mempertontonkan tindakan premanisme”, kata dia.

Baca Juga  Tradisi Adu Kerbau Rambusolo Obednego Depparinding berlangsung Sukses

(Sulbarpos/Syam)

Iklan