Shared Berita

Sulbarpos.com , Polewali — Pelatihan Perawatan Mesin Katinting salahsatu program Bidang Pengolaan Perikanan tangkap yang di gelar di dua kecamatan, sejak tanggal 9-10 Agustus 2023 berakhir di kecamatan binuang.

Pelatihan yang digelar di Desa tonyaman kecamatan binuang di ikuti 100 orang peserta yang tergolong nelayan Ekstrem, yang difasilitasi (Petugas Penyuluh Lapangan) sekaligus menjadi pemateri.

Baca Juga  Menuju Dua Dekade, Unasman Gelar Expo 2023

Panitia Pelaksana, Kimar mengatakan pelaksanaan pelatihan perawatan mesin katinting melibatkan peserta dari 5 kecamatan.

“Untuk hari pertama pesertanya dari kecamatan campalagian, Balanipa dan tinambung. Untuk kegiatan hari ini pesertanya dari kecamatan Binuang dan wonomulyo dengan jumlah peserta 100 orang. Adapun sumber Anggaran dari APBD T. A 2023 dengan Sasaran Masyarakatat Nelayan Ekstrem”, kata Kimar di Polewali, Kamis (10/8/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Polman yang diwakili oleh Arifuddin Muswel mengatakan,  di Industri Perikanan dan Kelautan, mesin kapal penangkap ikan merupakan
salah satu komponen utama yang sangat menentukan keberhasilan usaha.

“Jika mesin kapal tidak berfungsi dengan baik, maka dapat berdampak pada
produksi yang menurun atau bahkan kegagalan dalam melakukan operasi penangkapan ikan”, tutur Arifuddin.

Baca Juga  Polewali Dikepung Sampah Busuk, Janji Pj Bupati Polman Dinilai Gagal Total 

Menurutnya, masalah yang sering dialami oleh masyarakat yang menggunakan perahu katinting saat beraktivitas adalah sering terjadinya kerusakan pada mesin penggerak perahu secara tiba-tiba, hal ini mengakibatkan terlambatnya sampai tujuan karena harus mendayung dan akibat fatal yang terjadi nelayan tidak jadi untuk berangkat ke lokasi penangkapan ikan.

“Hal ini disebabkan karena nelayan yang menggunakan mesin sebagai penggerak perahu hanya menempelkan saja mesin tersebut pada perahu, sehingga
keamanan mesin tersebut tidak terjamin, utamanya dari percikan air laut karena mesin atau motor yang terkena air dapat dipastikan akan macet bila bagian yang terkena air adalah sistem bahan bakar dan sistem pengapian. Disamping itu kurangnya pengetahuan secara terstruktur tentang teknologi tepat guna”, jelas Arifuddin.

“Dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam perawatan mesin, nelayan dan awak kapal dapat
menghemat biaya operasional kapal dan meningkatkan keuntungan”, kata dia.

(Sulbarpos/Basribas)

Iklan

Open chat
Hello 👋
ada yang bisa kami bantu ??