Sulbarpos.com, Mamuju – Operasi Pekat Marano 2025 yang digelar Polda Sulawesi Barat (Sulbar) menunjukkan hasil gemilang.
Kolaborasi erat antara Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan seluruh jajaran Polres se-Sulbar berhasil membongkar 21 kasus kejahatan yang selama ini meresahkan masyarakat.
Operasi ini awalnya menargetkan 14 kasus dengan fokus utama pada pemberantasan aksi premanisme. Hasilnya, 13 target berhasil diungkap, ditambah delapan kasus lain di luar target operasi yang kini juga tengah ditangani pihak kepolisian.
Capaian tersebut bukan hanya soal angka, tetapi mencerminkan kerja keras aparat di lapangan dalam menggulung berbagai bentuk kejahatan yang mengganggu ketenteraman warga. Dari kasus-kasus yang terungkap, teridentifikasi berbagai jenis tindak kriminal, antara lain:
- 10 kasus penganiayaan, mencerminkan tingginya tingkat kekerasan fisik di masyarakat.
- 5 kasus pengeroyokan, memperlihatkan ancaman nyata dari aksi kekerasan secara berkelompok.
- 2 kasus pemerasan, bentuk penindasan yang menyasar aspek ekonomi korban.
- 1 kasus perbuatan tidak menyenangkan, yang menyentuh ranah pelanggaran hak asasi.
- 1 kasus pengancaman, mengisyaratkan adanya intimidasi yang meresahkan.
- 1 kasus pengancaman dengan senjata tajam, menunjukkan eskalasi kekerasan yang serius.
- 1 kasus pencurian, sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak kepemilikan.
Keberhasilan ini disambut positif oleh masyarakat dan menjadi wujud nyata komitmen Polda Sulbar dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum.
Tak hanya menindak, kepolisian juga bertekad untuk terus meningkatkan upaya pencegahan agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas.
Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda Sulbar, Kombes Pol I Nyoman Artana, menegaskan bahwa upaya pemberantasan kejahatan tidak berhenti pada pelaksanaan operasi ini saja.
“Kami akan terus berkomitmen menciptakan kondisi Sulbar yang aman dan kondusif, tidak hanya selama operasi berlangsung, tetapi juga setelahnya. Pencegahan kejahatan akan terus digalakkan melalui program-program yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya pada Sabtu (10/5/2025).
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus bekerja sama dan tidak segan melaporkan setiap potensi gangguan keamanan di lingkungan sekitar.
“Kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang damai dan terbebas dari kejahatan,” pungkasnya.
(Humas Polda Sulbar)