Sulbarpos.com, Mamuju – Tim kerja pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas’ud dan H. Damris (ADAMI), menilai bahwa Ketua Koalisi Tina dan Yuki, Syamsuddin Hatta, kurang memahami konsep “Mamuju Baru” yang diusung pasangan ADAMI.
Tim ADAMI menegaskan bahwa konsep “Mamuju Baru” tidak sekadar slogan, tetapi pendekatan kepemimpinan yang menekankan pada partisipasi rakyat dan kolaborasi antara Bupati dan Wakil Bupati dalam setiap pengambilan kebijakan.
Anggota tim kerja pasangan ADAMI, Hatta Kainang, menegaskan konsep “Mamuju Baru” mengedepankan pemerintahan yang aktif melayani masyarakat, tanpa birokrasi yang berbelit dengan “kartu-kartu” untuk akses layanan.
“Kami ingin lebih banyak turun ke lapangan, melihat langsung kebutuhan masyarakat, dan memastikan APBD benar-benar pro rakyat untuk menyelesaikan masalah di Mamuju,” ujar Hatta.
Hatta menambahkan bahwa pendekatan “Mamuju Baru” akan berfokus pada penggunaan APBD yang efisien dan akomodatif, dengan prioritas peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik melalui pembangunan infrastruktur hingga penyediaan kebutuhan dasar seperti bibit pertanian, pupuk, dan alat tangkap nelayan. Penurunan angka pengangguran dan pembangunan yang merata hingga desa juga menjadi target utama.
“Anggaran ada, tinggal bagaimana kita mengelolanya untuk kesejahteraan masyarakat. Kami ingin menaikkan kelas Mamuju sebagai daerah yang maju dan sejahtera dengan model kepemimpinan yang partisipatif dan solutif,” jelas Hatta, yang juga mantan anggota DPRD Sulbar.
Lebih lanjut, Hatta menyoroti peran Syamsuddin Hatta, Ketua Koalisi Tina dan Yuki, yang menurutnya perlu memahami konsep kepemimpinan “Mamuju Baru”.
“Sebagai anggota DPRD empat periode, beliau seharusnya dapat membandingkan gaya kepemimpinan yang melibatkan wakil kepala daerah dalam pengambilan keputusan,” tegas Hatta.
Melalui konsep “Mamuju Baru”, tim ADAMI berharap dapat menghadirkan pemerintahan yang benar-benar berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga Mamuju.
(*/Tim)